Kadangkala rasa iseng dan keingintahuan atas sesuatu di sekitar kita, akhirnya membuat kita jadi lebih tahu dan wawasan kita jadi bertambah. Keisengan yang sama juga muncul tak kala melakukan pemeriksaan mata. Di optical yang besar-besar biasanya menyediakan tabel test mata. Pertanyaan iseng yang muncul adalah kenapa setiap kita melakukan test mata kita dihadapkan pada tabel yang sama. Huruf E selalu pada posisi paling atas kemudian diikuti oleh huruf-huruf lain yang ada di bawahnya. Ternyata ada cerita dibalik itu.
Professor Hermann Snellen, seorang professor berkebangsaan Belanda yang mendalami bidang kesehatan mata, adalah pencipta tabel test mata ini. Seringkali tabel test ini juga disebut sebagai tabel test mata Snellen. Sebenarnya pada saat awal penciptaan tabel ini di tahun 1862, huruf A pada posisi atas, tapi kemudian digantikan dengan huruf E pada tabel yang diciptakan berikutnya. ini.
Professor Hermann Snellen, seorang professor berkebangsaan Belanda yang mendalami bidang kesehatan mata, adalah pencipta tabel test mata ini. Seringkali tabel test ini juga disebut sebagai tabel test mata Snellen. Sebenarnya pada saat awal penciptaan tabel ini di tahun 1862, huruf A pada posisi atas, tapi kemudian digantikan dengan huruf E pada tabel yang diciptakan berikutnya. ini.
Huruf besar E pada tabel memiliki ruang putih dan ruang hitam dengan tinggi dan lebar yang sama. Tabel test mata yang terkini, ukuran bidang putih yang ditengah sudah lebih pendek. Louanne Gould dari instrumentasi Cambridge, mengamati bahwa huruf E, berbeda dengan huruf yang terbuka lain seperti L atau U, karena pengamat nantinya harus bisa membedakan bidang yang putih dan hitam, yang menjadi kunci bagi ketajaman penglihatan. Kalau kurang tajam maka huruf E tersebut akan kelihatan seperti huruf B, F, P atau huruf yang lain. Karena pentingnya huruf E ini, maka Snellen banyak memasukkan huruf E ini diselingi dengan huruf yang lain.