Masih dalam menyambut hari sumpah pemuda. Apakah sebagai pemuda Indonesia kita merasa seutuhnya Indonesia? Dalam artian benar-benar mencintai dan memiliki rasa memiliki terhadao negara ini? Sebagi tes aj, coba sebutkan isi sumpah pemuda!!
Haha, Bagus, bagi yang belum hafal, lupa, ataupun belum pernah ingat, silahkan cek di akhir artikel ini.
Kali ini topik yang akan napetis angkat adalah mengenai bahasa. Sebagai pemuda Indonesia, sudahkah kita menggunakan bahasa yang baik dan benar? Dan fasih tentunya? Bahasa merupakan media komunikasi kita, jadi sebagai Orang Indonesia (bukan fans dari Iwan Fals-
red), hendaknya kita menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari kita. Bukan bermaksud untuk mengesampingkan bahasa daerah, tapi hanya berupa ajakan untuk mendalami dan mengerti dengan baik bahasa ibu kita. Andaikata ada tes TOEFL untuk bahasa Indonesia, rata-rata kemampuan yang dimiliki rakyat Indonesia berada pada kisaran 350 untuk point 677. Artinya, rakyat kita sudah jarang lagi yang mempu berkomunikasi dengan bahasa Indonesia.
red), hendaknya kita menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari kita. Bukan bermaksud untuk mengesampingkan bahasa daerah, tapi hanya berupa ajakan untuk mendalami dan mengerti dengan baik bahasa ibu kita. Andaikata ada tes TOEFL untuk bahasa Indonesia, rata-rata kemampuan yang dimiliki rakyat Indonesia berada pada kisaran 350 untuk point 677. Artinya, rakyat kita sudah jarang lagi yang mempu berkomunikasi dengan bahasa Indonesia.
Kita dapat lihat dalam keseharin kita, pada orang-orang disekitar kita. Di sebagian besar para pemuda lebih suka dan lebih bangga apabila mereka menggunakan campuran bahasa Indonesia dan bahasa daerahnya <ex: ayo rah, iya tah, kamu dah duluan, dll>; menggunakan Bahasa Slank Indonesia (bukan nama grup band-red), maksudnya adalah bahasa/kata yang tidak ada dalam KBBI, tapi dibuat sendiri tanpa dasar yang jelas<ex: elo, banget, cap cuss, nongkrong, dll>; ataupun menggunakan bahasa asing, ataupun campuran dari bahasa asing dengan bahasa Indonesia <ex: bro, sorry, helo, bebi, dll>
Jika anda merasa ini sah-sah saja dan masih dalam batas kewajaran, maka pemikiran anda sama dengan napetis. Ini semua memang bukanlah sebuah keanehan, sebab, beberapa kata yang di atas sudah terdengar sangat familiar dengan telinga kita. Padahal apabila kita cek satu persatu kata di atas tidak ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Miris.
Tidak hanya napetis dan anda saja yang merasa, tapi Kementerian Pendidikan pun juga telah menyadari hal serupa. Pemerintah telah mengedarkan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) yang dapat diakses secara offline dan free tentunya. Perbaikan, pembaruan, dan pengembangan software ini telah banyak dilakuakan berawal dari versi1.0 hingga versi terbaru yang baru dirilis adalah KBBI offline versi 1.3. Marilah ubah kebiasaan elo make bahasa kagak jelas kayak gue ini. udah gak jaman lagi bro!! :))
Bagi yang berminat untuk mendownload, disini saya sediakan link-nya dari beberapa sumber. Selamat menikmati. Gunakan bahasa yang baik dan benar agar si pendengar turut merasa nyaman.
· KBBI Offline 1.3 (dari Mediafire.com)
· KBBI Offline 1.3 (dari Jumbofiles.com)
· KBBI Offline 1.3 (dari 4shared.com)
· KBBI Offline 1.3 (dari box.net)
SOEMPAH PEMOEDA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
Djakarta, 28 Oktober 1928
napetis' glob
#SemangatPemudaIndonesia