Entah harus tersinggung atau bangga, Profesor Sue Fondrie dari Oshkosh, Wisconsin, memenangkan sebuah kontes karya tulis terburuk se-Amerika.
Dalam 2011 Bulwet-Lytton Fiction Contest, seperti diberitakan Straits Times, Fondrie meraih gelar itu sebab ia membuka tulisan fiksi karyanya secara unik. Ia membandingkan kenangan yang terlupakan dengan burung gereja yang sudah mati.
Menurut Profesor Scott Rice dari San Jose State University, kontestan memang diminta untuk mencari kalimat pembuka yang amat buruk untuk sebuah novel imajinasi. “Kalimat pembuka Fondrie juga memecahkan rekor terpendek selama 29 tahun kontes ini digelar, yakni 26 kata,” ujarnya.
Menurut Profesor Scott Rice dari San Jose State University, kontestan memang diminta untuk mencari kalimat pembuka yang amat buruk untuk sebuah novel imajinasi. “Kalimat pembuka Fondrie juga memecahkan rekor terpendek selama 29 tahun kontes ini digelar, yakni 26 kata,” ujarnya.
Cheryl’s mind turned like the vanes of a wind-powered turbine, chopping her sparrow-like thoughts into bloody pieces that fell onto a growing pile of forgotten memories.
Jika diartikan, ‘Akal Cheryl mulai bekerja bak baling-baling turbin bertenaga angin, mencincang pikirannya yang seperti burung gereja, hingga berdarah-darah dan jatuh ke timbunan kenangan terlupakan.’
Juri kontes menyukai kalimat pembuka itu, mengingatkan mereka pada sebuah lagu hit 1960-an,‘Windmills of Your Mind’. Profesor Rice menyatakan, gambaran Fondrie tak masuk akal tapi nyata seperti apa yang terlihat.
Nama kontes ini diambil dari seorang penulis Inggris, Edward George Bulwer-Lytton. Pada 1830, novelnya yang bertajuk ‘Paul Clifford’ dibuka dengan kalimat suram yang hingga saat ini suka digunakan para penulis fiksi, ‘It was dark and stormy night.’
Kontes ini juga memiliki kategori tambahan lain, seperti fiksi sejarah. Kontestan biasanya membuat kalimat berdasarkan tokoh-tokoh atau pahlawan lama.
Note: untuk melindungi privasi, foto sang professor tidak kami tampilkan
napetis' glob